Bentrok Maut Snex-Panser, 1 Tewas

*Polisi Panggil 5 Saksi

BUNTUT bentrok dua kelompok suporter Snex vs Panser Biru Sabtu(14/1) malam lalu yang terlibat tawuran di Jalan Majapahit, depan Apple Karaoke, menewaskan 1 anggota dari Snex, kian memanas. Jalur damai yang ditempuh elite petinggi ternyata belum sepenuhnya membawa arus bawah mengikutinya.

Sementara kepolisian masih terus menyelidiki siapa pelaku yang terlibat dalam tawuran maut tersebut. Hingga sore kemarin sedikitnya lima saksi dimintai keterangan terkait bentrok suporter yang merenggut nyawa seorang anggota Snex. Namun demikian, polisi belum menetapkan siapa tersangka maupun dalang kerusuhan. "Kita sudah memeriksa lima saksi baik dari rekan korban (Snex, Red) dan warga sekitar lokasi kejadian. Untuk tersangka ya nanti dulu," kata Kapolsek Pedurungan, Kompol Yudi Arto Wiyono, kemarin.

Hingga saat ini polisi mengaku masih kesulitan mengetahui kronologis dan pelaku dalam pertikaian maut itu. Pasalnya, beberapa saksi yang dimintai keterangan berbelit-belit. Padahal saksi tersebut melihat dan mengetahui persis kejadian itu. Namu mengaku tidak mengetahui siapa saja pelaku yang terlibat dalam tawuran yang menyebabkan warga Snex itu tewas digebuki Panser Biru.

"Keterangan saksi mengatakan, korban tewas karena dikeroyok, dihajar dengan pentungan dan ditusuk dengan menggunakan senjata tajam," terang Kapolsek.

Untuk meruntut asal muasal masalah, kepolisian juga telah memanggil koordinator dari kedua belah pihak, baik Snex maupun Panser Biru. Penyelesaian itu, dimaksudkan agar suasana tegang tidak berlarut-larut, "Saya melihat, untuk jajaran atas sebenarnya (pengurus, red) tidak ada masalah. Namun para sporter yang terlibat tawuran itu rata-rata masih di bawah umur, " ujarnya.

Sempat Ikrar Damai Disaksikan Wali Kota

Aksi di Jalan Majapahit, merupakan reaksi lanjutan. Bahwa sebelum pertandingan PSIS vs PSIR Rembang di stadion Jatidiri dimulai, kedua kelompok sporter ini telah terjadi bentrok. Saat itu ada satu mengalami luka. Mereka sempat terjadi aksi saling ejek, hingga akhirnya bentrokan tak terhindarkan.

Informasi yang berhasil dihimpun, bentrok saat itu dapat diredam. Sempat dilakukan ikrar damai suporter yang diprakarsai oleh para pentolan masing-masing kelompok suporter. Bahkan ikrar tersebut disaksikan Wali Kota Semarang Soemarmo HS dan manajemen PSIS, Kukrit Suryo Wicaksono. Dalam kesempatan itu dua tokoh ini sempat pula merogoh kocek sebagai apresiasi sportifitas. Oleh Soemarno dan Kukrit, Panser dan SNEX masing-masing mendapat bonus Rp 10 juta.

Namun ikrar itu ternyata hanya elit suporter yang merapatkan tangan dan pandangan. Sementara arus bawah tetap bergerak frontal. Bahkan usai pertandingan bentrok lebih besar terjadi di Jalan Brigjen Sudiarto (Majapahit) dan Jalan Gajah yang akhirnya merenggut nyawa seorang anggota Snex bernama Ofik Arangga (19) warga Sidorejo, Kelurahan Cabean RT 02 RW 05, Kecamatan Karangawen, Demak.

Diceritakan anggota Snex, Fani Ayu Pratiwi (16) warga Penjaringan RT 10/RW 01, Kemijen, Semarang Utara. mengatakan kejadian maut itu berlangsung sekira pukul 19.00- 20.00. Fani sendir bersama puluhan anggota Snex posisi pawai keluar dari stadion Jatidiri bermaksud untuk pulang ke daerahnya masing-masing. “Di Jalan Majapahit, kami terpaksa tidak berbelok kiri (ke Jalan Gajahmada) karena di sana banyak anak panser. Saya pun lantas ikuti rombongan,” ujar Fani.

Ternyata di Jalan Gajah, tepatnya di depan stadion futsal Spider terjadi tawuran antara Panser dan Snex. Di mana dalam insiden itu memakan empat orang terluka kemudian di bawa ke rumah sakit Bhayangkara. "Rombongan Snex rata-rata hendak menuju Karangawen. Namun ternyata sudah ditunggu ratusan Panser," tambahnya.

Bentrok hebat pun tidak bisa dihindarkan, terjadi di dua titik yakni di depan Apple Karaoke Jalan Brigjen Sudiarto dan pertigaan Manunggal Jati. Bentrok tersebut berlangsung tidak seimbang, jumlah personil Panser Biru jauh lebih banyak dari pada Snex yang hanya puluhan. Itupun sebagian anggotanya perempuan. “Jumlah mereka seratusan lebih. Banyak yang membawa senjata tajam dan balok kayu,” ungkap Fani.

Selain korban meninggal, empat korban luka masing-masing Bagus (19) dan Rio (17), Basuki dan Ari. Ke empat anggota Snex tersebut mengalami luka parah di bagian kepala akibat pukulan benda keras sejenis kayu dan senjata tajam. (abm)