Todongkan Pistol, Tiga Rampok Gondol 1 Miliar

SEMARANG – Tiga perampok berpistol beraksi di sebuah ruko berlantai 3 di Jalan Cinde Barat I No 01, Candisari, Gajahmungkur, Senin (22/7) sekitar pukul 13.00. Korban disekap menggunakan lakban sebelum akhirnya menggondol uang tunai Rp 680 juta dan dua mobil masing-masing Nissan X Trail warna hitam H 9435 UB, dan Suzuki Swift warna silver Q 8523 FB. Total kerugian diperkirakan mencapai 1 miliar lebih.

Korban diketahui bernama Martinus Rendi (48) warga Cinde, Candisari, Gajahmungkur dan Jajang Yulianto (47), warga Banyumanik. Kedua korban merupakan rekan bisnis dalam bidang arsitektur yang sedang mengadakan pertemuan di ruko tersebut.

Informasi yang dihimpun, perampokan terjadi sekitar pukul 13.00. Tiga pelaku datang menggunakan taksi. Setelah ketiganya turun, mereka kemudian langsung masuk di dalam ruko yang tidak terkunci. Sementara dua korban sedang berbincang di lantai 2 ruko tersebut.

Menurut keterangan saksi, adik salah satu korban, Eliyanti (38), warga Cinde Dalam III nomor 11, dia tak sengaja sedang iseng datang di ruko tersebut kemudian dikagetkan melihat kakaknya Jajang Yulianto sedang berdarah di telinga bagian kiri. “Menurut kakak saya, dia usai dipukul menggunakan gagang pistol oleh salah satu pelaku. Para pelaku itu sudah kenal dengan kakak saya,” ungkap Eliyanti.

Seketika Eliyanti panik dan segera memberi pertolongan. Jajang Yulianto langsung dilarikan di RS Elisabeth untuk mendapatkan perawatan medis. Tak lama kemudian setelah dilaporkan, tim inafis Polrestabes Semarang langsung tiba di lokasi kejadian.

“Saya tidak tahu apa duduk persoalannya, mereka sepertinya sudah saling kenal dan sempat melakukan kerjasama bisnis. Tapi enggak tahu kenapa tiba-tiba berniat jahat melakukan perampokan. Kalau tidak salah, salah satu di antara pelaku bernama Tubagus Putra,” ujar Eliyanti.

Jajang Yulianto sendiri bersama rekan kerjanya Rendi adalah rekan bisnis dalam bidang property, dan jual-beli rumah. “kakak saya juga sebagai pemilik showroom mobil di daerah
Banyumanik,” imbuhnya.

Tidak sampai 1 jam, Kapolrestabes Semarang Kombes Elan Subilan didampingi Kasat Reskrim AKBP Harryo Sugihhartono turun langsung di lokasi kejadian melakukan pengecekan. Terlihat pula puluhan petugas dari Resmob Polrestabes Semarang dan Polsek Gajahmungkur bekerjasama melakukan identifikasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Elan Subilan mengatakan, perampokan kali ini dilakukan oleh orang yang mengenal korban. “Sudah saling kenal. Awalnya, mereka melakukan kerjasama bisnis. Tapi dalam ujung-ujungnya tiga pelaku melakukan perampasan disertai kekerasan, Foto dan identitas pelaku sudah kami kantongi. Mudah-mudahan tak lama lagi bisa ditangkap,” tandas Elan di lokasi kejadian.

Para pelaku dan korban ada hubungan bisnis. Para korban sebelumnya mengaku bisa mencarikan bantuan anggaran modal kurang lebih 5 M. Namun syaratnya, korban harus menyerahkan uang pendamping atau “pelican” Rp 680 juta. Namun ujung-ujungnya para pelaku merampas uang tersebut. Korban disekap menggunakan lakban.  “Perampokan ini sudah direncanakan, tadi malam (kemarin), para tersangka sudah menginap di Ciputra,” tandas Elan.

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Harryo Sugihhartono manambahkan,pihaknya mengaku belum mengetahui jenis pistol yang digunakan pelaku. “Korban disekap, mulut dan mata ditutup menggunakan lakban warna hitam. Kejadiannya di lantai dua. Saat itu sedang terjadi transaksi penyerahan uang Rp 680 juta tersebut oleh korban kepada pelaku,” terang Harryo.

Penyerahan uang tersebut merupakan tindak lanjut, sebelumnya, para pelaku berjanji bisa membantu mencarikan uang pinjaman modal senilai Rp 5 miliar. “Namun syaratnya, korban diminta menyerahkan uang pendamping atau pelicin Rp 680 juta tersebut agar uang Rp 5 miliar itu bisa dicairkan. Dalam penyerahan uang di lantai dua itu, tiba-tiba para pelaku meminta paksa,” ungkapnya.

Pertemuan tersebut merupakan pertemuan kali kedua, sebelumnya sekitar sebulan lalu, antara pelaku dan korban pernah melakukan pertemuan. “Mungkin salah satu korban (Jajang-red) terlihat agresif sehingga pelaku melakukan penganiayaan dan sempat ditodong pistol," imbuhnya.

Para pelaku kabur dengan membawa uang tunai senilai Rp 680 juta, dua mobil mewah, masing-masing: Nissan X Trail warna hitam H 9435 UB, dan Suzuki Swift warna silver Q 8523 FB. Sedangkan kondisi Jajang hingga petang kemarin masih dirawat seSalah satu korban, Jajang, masih mendapat perawatan medis di ruang IGD RS Elisabeth.

Pihak keluarga korban belum berkenan memberi keterangan kepada wartawan terkait aksi perampokan tersebut. "Kondisi korban sudah membaik, ini sudah selesai kami tangani. Ada luka di bagian kepala, tapi sekarang sudah membaik. Sudah bisa diajak bicara. Tapi pihak keluarga belum berkenan memberi keterangan kepada pers,” kata Humas RS Elisabeth Probowati. (G-15/LSP)