Blogger Widgets

Bawa Ratusan Juta, Pria Renta Linglung di Angkot

Diposting Unknown jam 18.38
PEDURUNGAN- Seorang kakek kaya raya berusia 65 tahun ditemukan linglung di sebuah angkutan umum. Dia membawa harta berupa perhiasan emas, uang tunai, dan buku tabungan senilai Rp 850 juta.

Beruntung, pria renta tersebut tidak dimanfaatkan oleh orang jahat. Dia kemudian diantarkan di Mapolsek Pedurungan oleh seorang sopir angkutan umum, Lilik Suwarto.

Diketahui identitas kakek bernama Idris Bin Asmali. Pria yang sudah berambut putih ini mengalami linglung. Di antaranya jika ditanya tidak nyambung.

Lilik Suwarto menjelaskan, kakek tersebut diserahkan di Polsek Pedurungan, pada Sabtu (22/6), sekitar pukul 16.30. "Kakek ini sudah menumpang angkot milik saya sejak pukul 07.00. Dia tidak mau turun, saat ditanya tidak nyambung," ujar sopir angkot jurusan Pucanggading-Karangawen itu, kemarin.

Idris naik angkot dari pos polisi Pucanggading. Bicaranya sering ngelantur. Dia mengaku punya 8 cucu. Diketahui membawa uang tunai Rp 1,4 juta, perhiasan emas, berupa kalung, gelang, dan cicin senilai lebih dari Rp 50 juta. Selain itu ada dua rekening BCA dan buku tabungannya dengan nilai saldo mencapai Rp 850 juta.

"Dia bilang, emas itu baru saja dibeli dari toko emas Kresno Jaya dan Monggo Mas Mranggen Demak," katanya.

Kakek itu memakai baju batik dan celana panjang coklat dan membawa tas berwarna merah muda. Berdasarkan KTPnya, Idris beralamat di Kampung Bungakok RT 3 RW 3, Kelurahan Kemuning, Kecamatan Legok, Tangerang. Juga ditemukan STNK Terios atas nama Idris, alamat berada di Plumpang, Semper RT 3 RW 4, Jakarta Utara. Dia juga mempunyai alamat di Magelang. "Rumah saya enam. Saya ini pebisnis mebel," kata Idris.

Dalam pengakuannya, sebelumnya dia berangkat dari Jakarta, lalu sempat ke Jepara pada Kamis (20/6). Di Jepara dia mengurus bisnis mebelnya. Kemudian pulang naik bus jurusan Semarang hingga akhirnya menumpang di angkutan umum Lilik.

Pihak kepolisian sempat bingung karena Idris selalu memberikan jawaban yang berbeda jika diberi pertanyaan. Idris mengaku lupa semua nomor ponsel keluarganya. "Emas itu nanti untuk bayar hutang. Hutang saya banyak," ujar Idris.

Polisi berusaha menghubungi Polsek di daerah tempat asalnya di Magelang. Diperoleh keterangan Sekdes, Idris memang diketahui orang kaya dan memiliki rumah bernilai miliaran. "Tapi keluarganya berada di Jakarta," kata salah seorang petugas Polsek Pedurungan Aiptu Agus Machfud.

Mulai Jualan Pakai Gerobak hingga Jadi Miliarder

Kakek Idris ternyata seorang pengusaha, dan pebisnis emas yang sukses. Hal itu terungkap setelah anak korban mendatangi Polsek Pedurungan, kemarin. Bahkan Idris merupakan pria pekerja keras sejak masih muda. Bahkan dia pernah jualan dagangan bermacam-macam kebutuhan menggunakan gerobak hingga akhirnya menjadi seorang miliarder.

Anak korban Anita (39) ditemani suaminya, Bahtiar (41), warga Kedaung, Jakarta, menjemput di Mapolsek Pedurungan.
Idris dan istri, Saenah (57) tinggal di Jalan Plumpang, Semper RT 3 RW 4, Jakarta Utara.

"Papa memang pekerja keras sejak saya masih kecil. Bahkan papa jualan daganagan kebutuhan pakai gerobak, kemudian mempunyai toko, hingga akhirnya sukses mengembangkan bisnis lain," ujar Anita yang menikah di usia 17 tahun itu.

Menurut Anita, ayahnya memang dikenal misterius dan cerdas. Delapan tahun lalu, ayahnya pernah tiba-tiba pergi tanpa tujuan bersama sopir pribadi. "Dia 'ngreyen' mobil Vios. Tapi justru mengalami kecelakaan," katanya.

Musibah-musibah hidup sering menimpa. Sekitar dua tahun lalu, sebuah tokonya di daerah Bogor dirampok. "Papa sempat jadi korban pemukulan oleh perampok," katanya.

Idris juga melakukan aktivitas bisnis investasi emas sudah sejak lama. "Orang bisnis pikirannya selalu muter-muter uang. Namun belakangan agaknya sudah pikun, barangkali memang sudah berusia lanjut. Mungkin, papa teringat saat masih mempunyai usaha mebel. Makanya dia ke Jepara," imbuhnya.

Sementara Bahtiar mengatakan, bisnis mebel milik Idris telah ditutup sejak dua tahun lalu. Sejak mengalami pikun, usahanya sudah meredup hingga tutup. "Bahkan tokonya sudah dijual. Uang yang dibawa adalah hasil penjualan toko," ungkap Bahtiar. Sedangkan rumahnya memang berjumlah enam, tapi beliau ini memang rawan jual-beli gitu," katanya. (G-15/LSP)
by: red

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Korupsi


Siapa lagi? »

Peristiwa


Arsip Peristiwa »

Berita


Arsip Berita »

Modus


Arsip Modus »

Jeng-jeng


Arsip Jeng-jeng »

Kasus


Arsip Kasus »

Horor Kota


Arsip Horor Kota »

Kriminal


Arsip Kriminal »

Tradisi Budaya


Selanjutnya »

Politik Itu Kejam


Simak Selanjutnya? »

Komunitas Pembaca


*) Tulis peristiwa di sekitar Anda, kirimkan ke email redaksi kami: singautara79@gmail.com

Citizen Journalism


Siapa lagi yang nulis? »

Wong Kene


Arsip Wong Kene »