GENUK- Seorang pria bernama Aspuri (55), seorang warga Sembungharjo RT 10/RW 02 Kelurahan Sembungharjo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, nekat bertindak ekstrim. Dia berusaha bunuh diri dengan cara memotong dua buah "telur" zakarnya menggunakan pisau dapur.
Minggu (28/4), sekitar pukul 10.35, Aspuri nekat ingin mengakhir hidupnya. Beruntung, aksi ekstrim itu dipergoki oleh anaknya, Agus Mahyum (21). Sehingga Aspuri yang alat kelaminnya sudah bersimbah darah itu dilarikan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung, Kaligawe, Semarang, untuk mendapatkan perawatan medis.
"Tiba-tiba saya mendengar suara teriak-teriak. Saya yang saat itu sedang nonton TV di ruang tengah terperanjat. Begitu saya dekati, korban sudah berlumuran darah di sekitar kemaluan," kata Agus.
Tentu saja, kejadian itu sangat mengagetkan Agus. Dia lantas meminta pertolongan keluarga yang lain. Agus sendiri tampak tidak percaya mendapati ayahnya bertindak sedemikian nekad. "Saya enggak tahu masalahnya," imbuh Agus.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, percobaan bunuh diri tersebut dilakukan korban karena merasa bersalah terhadap seorang keponakannya, Solikin (35).
Rasa bersalah itu kemudian mengakibatkan korban depresi. Beberapa hari sebelumnya, korban sempat menyebarkan isu bila Solikin memelihara tuyul.
Korban sendiri merasa tidak berani menasehati Solikin (tinggalnya tak jauh dari rumah korban). Kegelisahan Aspuri itu lantas ditulis di lembaran kertas surat. Lalu kertas surat tersebut disebarkan kepada sejumlah tetangganya, di antaranya Kusron, Rohman dan Endang. Surat tersebut berisi bila Solikin memelihara tuyul.
Atas kabar itu, warga RT 10 RW 02 Kelurahan Sembungharjo, Kecamatan
Genuk, menjadi gempar. Jumat (25/4), sekitar pukul 20.00 lalu, sejumlah warga menggeruduk rumah Solikin untuk memastikan apakah tuduhan memelihara tuyul itu benar. Solikin pun menjawab bahwa kabar itu tidak benar.
Saat itu, korban juga didesak warga untuk menjelaskan kebenaran kabar tersebut. Namun Aspuri membantah dan tidak mengakui bila telah menyebarkan isu tuyul tersebut.
Diduga merasa tertekan, Minggu (28/4), sekitar pukul 09.00, akhirnya Aspuri mendatangi rumah Solikin. Dia mengakui bila yang menyebarkan isu tuyul itu adalah
dirinya.
Aspuri kepada Solikin mengutarakan permintaan agar kesalahannya dimaafkan. "Kalau kamu tidak memaafkan, maka saya akan bunuh diri. Tapi oleh Solikin dijawab, kalau mau 'ngendat-ngedat-o'," ungkap salah seorang petugas kepolisian Polsek Genuk.
Diduga korban merasa sakit hati sekaligus merasa bersalah. Tak lama kemudian dia pulang. Sesampai rumahnya, dia langsung masuk ke ruang belakang untuk mengambil pisau dapur kemudian memotong dua buah "telur" zakarnya. Hingga petang kemarin, kondisi korban masih lemah dan mendapatkan perawatan intensif di RS Sultan Agung Semarang.
Sementara tim dari Polsek Genuk mengamankan barang bukti berupa sebilah pisau dapur yang digunakan korban untuk memotong buah zakar itu. (G-15/LSP)
by: red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar