Blogger Widgets

Ditinggal Belanja, Motor Raib di Parkiran Pasar Sampangan

Diposting Unknown jam 12.37
 
SEMARANG-Nasib apes dialami seorang perempuan bernama A Riyanti (48), warga Jalan Menoreh Utara 3 No 7 RT 7 RW 1 Kelurahan Sampangan, Kecamatan Gajahmungkur. Ia harus kehilangan sebuah motor Honda Supra H 5104 TZ, saat ditinggal masuk di pasar Sampangan.
 
"Padahal cuma belanja kurang lebih 30 menit," ujarnya saat melapor di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, kemarin.
 
Pencurian itu terjadi pada Senin (4/4), pukul 05.30. "Seperti biasanya saya belanja di pasar Sampangan tiap pagi, motor langsung saya parkirkan. Namun saya pastikan motor sudah terkunci setang," ungkapnya.
 
Usai memarkir motor, dia lantas masuk pasar untuk belanja. Setelah selesai belanja, Riyanti menuju parkiran motor. Tapi betapa kagetnya saat mendapati motor miliknya raib.
 
Mendapati motor sudah hilang, Riyanti berusaha menanyakan kepada penjaga parkir di lokasi tersebut. "Saya minta penjelasan, tapi dia (penjaga parkir-red) bilang tidak tahu,"terangnya.
 
Korban menyayangkan, penjaga parkir tersebut terkesan tidak mau tahu terkait kasus pencurian tersebut. "Saya menitipkan di parkiran itu, seharusnya diawasi. Terlebih, parkir di lokasi tersebut juga membayar," imbuhnya.
 
Ia juga sudah menanyakan ke beberapa warga sekitar, tetapi warga juga tidak mengetahui keberadaan motor tersebut. Riyanti akhirnya memutuskan untuk mendatangi kantor polisi untuk melaporkan kasus pencurian tersebut.
(DN/LSP) 

by: red

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Korupsi


Siapa lagi? »

Peristiwa


Arsip Peristiwa »

Berita


Arsip Berita »

Modus


Arsip Modus »

Jeng-jeng


Arsip Jeng-jeng »

Kasus


Arsip Kasus »

Horor Kota


Arsip Horor Kota »

Kriminal


Arsip Kriminal »

Tradisi Budaya


Selanjutnya »

Politik Itu Kejam


Simak Selanjutnya? »

Komunitas Pembaca


*) Tulis peristiwa di sekitar Anda, kirimkan ke email redaksi kami: singautara79@gmail.com

Citizen Journalism


Siapa lagi yang nulis? »

Wong Kene


Arsip Wong Kene »