PLEBURAN- Seorang mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang Muji Juliawan (22), dirampok oleh enam pria tak dikenal saat melintas di Jalan Pleburan, tepatnya di pertigaan Indomaret kawasan Undip Pleburan, Selasa (12/3) pagi.
Enam pelaku menodongkan senjata tajam jenis gobang. Merasa nyawanya di ujung tanduk, korban terpaksa menyerahkan tas berisi laptop, BlackBerry, handphone dan uang Rp 3 juta.
"Sekitar pukul 05.15, saya melintas mengendarai sepeda motor berboncengan dengan Ani Oktavia (23), warga asal Bakalan, Krapyak, Kaliwungu, Kudus. Tiba-tiba dihadang enam pemuda bersenjata tajam jenis gobang," kata Juliawan saat melapor kepada petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, Selasa (12/3).
Dijelaskan Juliawan, insiden itu bermula saat dia bersama temannya Oktavia berboncengan mengendarai Honda Beat K-6560-HT hendak pulang ke Kudus. "Saya berangkat dari kontrakan di Jalan Kartanegara dekat makam Pahlawan sebelum akhirnya menjemput Oktavia," ujarnya.
Pagi yang dingin itu, Juliawan mengendarai motor dengan santai sambil ngobrol. Ia memilih berangkat pagi karena menghindari macet. Juliawan sendiri mengaku tidak melihat hal yang mencurigakan, karena kondisi jalanan cukup sepi.
Sesampai di kawasan Undip Pleburan, mereka berpapasan dengan enam pemuda mengendarai sepeda motor. "Nggak tahu kenapa tak lama kemudian, mereka mengikuti pelan-pelan kemudian memepet dari kanan kiri. Mereka berteriak marah-marah menyuruh kami berhenti," ungkap Juliawan.
Para pelaku berhasil mengadang hingga akhirnya korban berhenti. Begitu berhenti, lanjut Juliawan, seorang pelaku turun dari motornya dan langsung menarik tas. Secara spontan, korban mempertahankan tasnya hingga terjadi aksi tarik menarik. "Berikutnya, pelaku lain turun dari motor mengeluarkan gobang sambil mengancam membacok kalau melawan," imbuh mahasiswa D3 Perpajakan Undip itu.
Tentu saja mata gobang itu membuat Juliawan gemetar. Dia tak menyangka pagi itu nyawanya terancam. Dalam posisi diacungi gobang, Juliawan tidak bisa berbuat apa-apa. "Terpaksa saya menyerahkan tas berisi laptop, BlackBerry, handphone dan uang Rp 3 juta itu. Kemudian para pelaku kabur ke arah kampus PIP Semarang," imbuhnya.
Juliawan yang masih syok hanya bisa melongo tak percaya melihat kawanan berandal itu membawa kabur sejumlah barang berharga miliknya. "Kondisi di lokasi kejadian masih sepi. Sehingga tidak bisa meminta pertolongan warga sekitar.
Saya sempat akan dibacok, tapi bisa menghindar," katanya.
Dia mengaku tidak sempat menghafal nomor motor milik pelaku lantaran panik. Namun yang jelas, pelaku berjumlah enam orang. "Dua di antaranya mengendarai motor GL Pro dan Revo,"
Usai dirampas, Juliawan terpaksa menunda perjalanan ke Kudus. Pagi itu juga keduanya lantas menuju Polrestabes Semarang untuk melapor. Hingga saat ini, kasus perampasan menggunakan senjata tajam tersebut masih diselidiki oleh tim Reskrim Polrestabes Semarang. (G-15/LSP)
by: red
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar