ilustrasi |
SEMARANG- Merasa menjadi korban pelecehan seksual di angkutan umum, seorang istri TNI Wayta Luchana Andy Karada (58), melaporkan seorang kernet bus PO Mamamia H-1650-AY di Mapolrestabes Semarang, Jumat (04/1/2013).
Wyta yang berdomisili Kembangarum, Semarang Barat ini menilai, kernet bus tersebut tak menghargai wanita. Sebab, dia seenaknya memegang pinggul korban dengan kedua tangannya saat hendak naik bus. Tentu saja, sikap kernet tersebut membuat Wyta naik pitam.
Sempat terjadi cek-cok mulut di dalam bus. Namun bukannya meminta maaf, kernet bus yang diperkirakan berusia 30 tahun itu justru menjawab dengan kata-kata tidak layak. “Dia (kernet-red) malah bilang ‘Masih untung saya tidak memegang bokongmu (pantatmu- red),” ujar Wyta menirukan ucapan kernet kepada polisi di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, kemarin.
Kejadian itu bermula saat korban mencegat bus di depan Pasar Bulu, Jumat (4/1) sekitar pukul 09.30. Tak lama kemudian muncul bus PO Mamamia jurusan Mangkang-Penggaron. “Saya usai bertemu kolega dan hendak pulang ke rumah,” ujar wanita yang mengaku sudah lama tidak naik bus ini.
Didampingi suaminya, akhirnya Wyta melaporkan tindak perbuatan tidak menyenangkan. Ia berharap, kernet tersebut diproses melalui jalur hukum yang berlaku.
Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, Kompol Ferro Adi mengatakan masih meneliti berkas laporan tersebut untuk dilakukan penanganan lebih lanjut. Kasus ini ditangani Satuan Reserse Kriminal Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Semarang. (abm/LSP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar