Blogger Widgets

Pelaku Penipuan Casting Model Gunakan Proposal Resmi

Diposting Unknown jam 18.43


SEMARANG- Mencuatnya modus penipuan bermodus casting model busana muslim ditengarai telah direncakan secara matang.  Demikian diungkapkan Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Augustinus Pangaribuan, Kamis (22/11). "Pelaku secara detail menjelaskan program itu melalui proposal. Proposal itu diajukan secara resmi ke pihak sekolah," kata Kasat Reskrim AKBP Augustinus Pangaribuan.

Namun demikian, menurutnya, kasus penipuan ini bukan tergolong kasus besar. Kasus ini masuk kategori tindak kriminal umum. "Sebenarnya modus ini cukup klasik. Namun ini pertama kali yang saya tangani," katanya.

Kendati demikian, pihaknya akan menangani secara serius. Hingga saat ini, penyidik Polrestabes Semarang baru meminta keterangan Achdiyah Siswanti Spd (42), guru kesiswaan sekolah tersebut.  "Pemeriksaan terhadap korban akan kami lakukan secepatnya," lanjut Pangaribuan.

Berdasarkan keterangan saksi Achidyah menyebutkan, pelaku sebelumnya menyerahkan proposal tentang kegiatan fashion show tersebut. "Proposal tersebut dibuat secara rapi layaknya pengajuan kegiatan resmi," katanya.

Menurut Pangaribuan, berdasarkan hasil penelusuran sementara, Event Organizer (EO) yang digunakan pelaku terindikasi fiktif. "Kami belum menemukan titik terang terkait di mana kantor EO tersebut," imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, belasan siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Perintis 29-01 Semarang Jalan Karang Bendo nomor 4-5-7 Jatingaleh, Candisari, Semarang, tertipu saat mengikuti casting model peragaan busana muslim.

Sedikitnya menimpa 18 siswa-siswi dari berbagai kelas. Hingga kemarin, baru ada 11 korban melapor secara resmi di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang. Dari 11 korban, 10 di antaranya siswi dan 1 siswa.

Pelaku menggasak sejumlah perhiasaan emas, uang tunai, hanphone dan sepeda motor. Belum bisa ditaksir jumlah kerugian total, namun diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Pelakunya seorang pria berusia sekitar 25 tahun. Ia mengaku bernama Roby mengatasnamakan Mulyo Entertaiment, lembaga event organizer casting model. Berdasarkan kronologis yang dipaparkan para korban, siswa-siswi tersebut dijemput dua mobil carteran dan dibawa ke Hotel Novotel. Di sana, mereka ditunjukan ball room yang katanya lokasi show. Sebelum masuk, semua tas harus ditinggal di mobil.

Novotel Sanggah Tak Terlibat

Terpisah, Public Relation Coordinator  Hotel Novotel Semarang Audrey Stella Welma Tendean membatah, pihak Novotel mengaku tidak ada kaitan dengan penipuan tersebut. "Tidak ada pemesanan Ball Room atasnama pelaku yang dimaksud," katanya.

Dikatakan Stela, pada hari Selasa (21/11) sekitar pukul 15.30, pihak hotel memang ada yang mengetahui sejumlah pelajar tersebut berada di lobi hotel. Sempat diketahui ada seorang pria, diduga pelaku, mendatang resepsionis. "Pria itu sempat bertemu dengan karyawan dan mengatakan ingin bertemu marketing hotel kami," ungkapnya.

"Saat bertemu dengan pria itu, marketing kami sempat binggung karena dia tidak mengenal dan tidak ada janji sebelumnya," imbuh Stela.

Pelaku terkesan ngotot dan melobi karyawan bagian marketing untuk membuka Ball Room Merapi. "Kebetulan, pada hari itu tidak ada jadwal penggunaan Ball Room, sehingga akhirnya kami mengizinkan dan membukakannya. Sekitar 1 jam, belasan pelajar dan orang itu berada di dalam Ball Room Merapi sebelum akhirnya pergi meninggalkan lokasi," ungkap Stela. (G-15/LSP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Korupsi


Siapa lagi? »

Peristiwa


Arsip Peristiwa »

Berita


Arsip Berita »

Modus


Arsip Modus »

Jeng-jeng


Arsip Jeng-jeng »

Kasus


Arsip Kasus »

Horor Kota


Arsip Horor Kota »

Kriminal


Arsip Kriminal »

Tradisi Budaya


Selanjutnya »

Politik Itu Kejam


Simak Selanjutnya? »

Komunitas Pembaca


*) Tulis peristiwa di sekitar Anda, kirimkan ke email redaksi kami: singautara79@gmail.com

Citizen Journalism


Siapa lagi yang nulis? »

Wong Kene


Arsip Wong Kene »