Rebutan Janda, Debt Collector Tewas Tertusuk
Diposting Unknown
jam 18.00
SEMARANG SELATAN- Seorang mantan debt collector Imam Junaedi (37), warga Genuk Semarang, tewas bersimbah darah dengan luka di sejumlah tubuh akibat tusukan pisau belati di Jalan Sompok 43 atau tepatnya di pertigaan depan SMPN 37 Semarang, Lampersari Semarang Selatan, Jum'at (19/10) siang.
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, Imam tewas setelah terlibat perkelahian atau duel dengan Dedi alias Gundul (36). Diduga, pertarungan satu lawan satu tersebut dipicu rasa cemburu yang melilit kedua belah pihak. Dua pria tersebut diduga memperebutkan seorang janda beranak tiga.
Menurut saksi mata Dina Setianingrum (33), warga Jalan Rambutan Barat No 15 Kelurahan Lamper Lor, Semarang Selatan, pertikaian dua pemuda itu terjadi sekitar pukul 13.10. "Saat itu, Dedi baru saja selesai makan di warung saya. Posisinya masih duduk di sebuah kursi. Tiba-tiba, Imam datang dan langsung memukul kepala Dedi sebanyak dua kali menggunakan balok kayu sepanjang satu meter," ujar wanita penjual di warung makan, lokasi awal kejadian.
Pemukulan itu tepat mengenai kepala Dedi yang masih asyik duduk usai menyantap makan siang. Akibatnya, darah segar mengucur di kepala Dedi. "Meski Dedi bersimbah darah, ia bangkit dan melakukan perlawanan. Terjadilah perkelahian sengit. Saat itulah, Dedi menghunus senjata tajam mirip belati TNI yang semula disembunyikan di pinggang belakang," ungkap saksi.
Mengetahui Dedi menghunus pisau, Imam akhirnya terdesak hingga lari ke tengah jalan raya. "Saat itulah, Dedi berhasil menusuk tubuh Imam berkali-kali. Seingat saya ada sekitar 3-4 kali. Paling parah di bagian dada," kata Dina.
Imam yang sudah mandi darah sempat lari masuk ke warung bermaksud sembunyi. Saat itu Dedi masih terus menghajar Imam. "Saya bersama warga sempat melerai hingga akhirnya Dedi kabur meninggalkan dari lokasi kejadian," imbuhnya.
Oleh warga setempat, Imam sempat dilarikan ke RS Bhayangkara, namun karena pendarahan berlebih akhirnya Imam mengembuskan nafas terakhir. Menurut Dina, pertikaian maut itu dipicu rasa cemburu. Dua pria itu sama-sama menjalin kisah asmara dengan seorang janda beranak tiga berinisial SN (51), seorang PNS di Kelurahan Peterongansari, Semarang. "Bahkan pada saat kejadian, Bu SN juga berada di lokasi kejadian dan menyaksikan perkelahian itu. SN datang bersama Dedi. Mereka sering makan di sini," kata Dina.
Dikatakan Dina, kedua pria itu sama-sama menjalin hubungan asmara dengan SN yang ngekos di daerah Peterongansari. "Setahu saya, Imam terlebih dulu pacaran. Belakangan SN juga menjalin hubungan dengan Dedi. Jadi, perkiraan saya ya karena cemburu itu." ungkapnya.
Dedi Ditangkap
Sementara Kapolsek Semarang Selatan AKP Bayu Suseno SIK saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya telah berhasil menangkap pelaku sejam setelah kejadian. Namun ia belum berkenan menjelaskan lebih latar belakang pembunuhan berdasarkan pemeriksaan. "Pemeriksaan masih berlangsung. Sehingga hasilnya belum bisa kami sampaikan. Sedikitnya sudah empat saksi diperiksa. Sampai saat ini kami masih mencari barang bukti yang diduga dibuang pelaku," kata Bayu. (Mughis/LSP)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar