Bukan hanya buruh, PNS atau pun karyawan saja. Moment mudik lebaran juga dirayakan oleh sejumlah aktivis teater kampus.
Di luar sana, sejumlah karyawan berwajah ceria lantaran Tunjangan Hari Raya (THR) telah di tangannya. Di sisi lain ada yang tampak murung karena THR yang ditunggu-tunggu tak kunjung dikabulkan oleh pengusaha nakal.
Demikian pun sejumlah aktivis teater kampus. Ada yang murung ada yang tetap pamer gigi ceria. Hanya saja bedanya, kemurungan atau pun keceriaan mereka bukan karena THR, gaji dan sebagainya. Tapi justru di antara mereka bingung cari ongkos untuk mudik. .....maklum rokok saja masih joinan, hehehe.
Seperti halnya yang terjadi di lingkungan Teater Beta Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. H-4 menjelang lebaran, mereka tampak sibuk. Sejumlah aktivis teater tampak mengecek sejumlah peralatan pementasan. Di antaranya alat lighting, alat musik.
"Nanti kami akan beres-beres alat. Semuanya dimasukkan almari, digembok yang rapi. Biar tidak disatroni maling gitu deh. Tapi sebelum mudik, ngejam dulu," kata Hamam, mahasiswa asal Jepara.
Sementara itu, rekan-rekannya yang lain tampak sibuk menyiapkan agenda setelah liburan. "Nanti H+5, saya sudah harus sudah sampai di sini. Ada agenda kegiatan yang harus dilanjutkan," katanya sembari mengoperasikan laptop di halaman sanggar, Kamis (15/8).
Apakah Anda sudah beli baju baru? Salah seorang anggota Umam mengatakan, esensi lebaran bukan terletak pada status berbaju baru atau tidak. Tapi ketulusan dan keihlasan lahir batin saat bertemu dengan keluarga, terutama orang tua. "Jangankan THR, buat beli bensin aja pas-pasan bos. Yang penting mudik, saat takbiran saya sudah di samping ibunda," kata pemuda asal Pati itu. (ario)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar