HUJAN deras yang mengguyur Kota Semarang, Rabu (9/11) sore, mengakibatkan Kecamatan Banyumanik dikepung banjir bandang. Sejumlah bangunan tembok mengalami roboh. Di antaranya tembok pagar Sekolah Dasar (SD) Negeri 02 Pedalangan, Banyumanik setinggi 2 meter dan panjang 40 meter roboh, ambrol.
Banjir juga merendam seluruh ruang kelas dan ruang guru. Penjaga sekolah Utiyono (42), mengatakan hujan deras mengguyur selama kurang lebih 3 jam. Tembo pagar sekolah ambrol sekitar pukul 16.30. "Hujan sangat deras dan disertai angin kencang," katanya.
Banjir akibat guyuran hujan menerjang setinggi 50 centimeter di dalam ruang kelas. Akibatnya, sejumlah perangkat belajar mengajar, arsip berantakan terendam. ”Airnya deras banget, setinggi dengkul," katanya.
Banjir setinggi 30 centimeter juga merendam perumahan Korpri Pedalangan, Banyumanik. Tak ada korban jiwa, hanya saja sebuah mobil kijang dan dua sepeda motor yakni Honda Revo H 5139 TR milik Nindi (19), warga Gombel Permai, dan sepeda motor Vega ZR milik Sutari Warga perum BPG Srondol sempat terseret hingga 200 meter terbawa arus banjir bandang. Para pengendara tersebut sedang melintas di Jalan Durian Raya Banyumanik. Beruntung, meski sempat terkepung banjir, para pengendara tersebut berhasil diselamatkan warga.
Sejumlah petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang hingga malam masih melakukan evakuasi dan memantau.
Sementara di perumahan Srondol Asri Blok P, tembok pembatas rumah milik pimpinan Bank BRI Capim Padang Pariaman Sumatera Barat, Rismono, roboh. Tembok sepanjang 10 meter dengan tinggi 3 meter tersebut runtuh dan menimpa sepeda motor dan mobil Toyota Rush.
Camat Banyumanik Sutrisno mengatakan penyebab banjir bandang yang melanda Kecamatan Banyumanik akibat luapan air dari tiga sungai, yakni sungai dari arah Undip Tembalang, kali Gambir dan kali Combo. Ketiga sungai tersebut bertemu di kali Tirto Agung. "Tepatnya di jembatan Tirto Agung, sungai bisa dibilang dangkal dan tidak lebar. Akibatnya, air meluap,” katanya. (abm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar